Bisakah ikan kopi Jepang dikonsumsi?
Dalam beberapa tahun terakhir, ikan koi Jepang populer untuk dipelihara menjadi ikan hias. Namun apakah ikan koi ini boleh dimakan? Jawabannya boleh.
Meskipun di Jepang konsumsi ikan koi bukan hal umum, tapi di beberapa negara koi dianggap sebagai makanan lezat.
Koi awalnya diternak untuk menghasilkan variasi warna dan pola berbeda. Koi bisa dibedakan dari warna dan pola, mulai dari warna putih, kuning, hitam, hingga biru.
Ikan koi juga dikenal punya ukuran lebih besar daripada jenis ikan hias lainnya. Hal itulah yang membuat koi jadi pilihan menarik.
Dalam menyiapkan ikan koi untuk dimasak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Sebagian orang suka menggoreng ikan koi dalam bentuk fillet yang telah dimarinasi terlebih dahulu. Selain digoreng, ikan koi juga suka dipanggang diatas arang panas.
Sebagian lainnya justru suka mengolah ikan koi dengan cara direbus perlahan sampai lembut, baru disajikan dengan sayuran atau beberapa pelengkap lain seperti sushi.
Perlu diingat, memakan ikan koi dalam keadaan mentah sangat tidak disarankan karena risiko bahaya. Pastikan koi yang akan dimakan telah dimasak dengan benar.
Alasan ikan Koi sebaiknya tidak dimakan bisa dilihat pada halaman berikut ini!
Koi adalah ikan hias yang dibudidayakan pertama di Tiongkok sekitar abad ke-5 SM, lalu dipopulerkan oleh Jepang sejak 1820. Nama “koi” merupakan bahasa Jepang dari “ikan mas” yang merupakan anggota dari genus Cyprinus.
Ikan ini kerap menjadi penghuni tempat-tempat suci seperti kuil dan biara. Di Jepang sendiri, ikan koi merupakan peliharaan yang dianggap bisa membawa keberuntungan. Hal ini juga menjadi penyebab harga ikan ini terbilang sangat mahal, bahkan bibitnya bisa dijual dengan harga jutaan.
Menurut ahli, ikan koi aman-aman saja untuk dimakan karena tidak ada efek samping atau bahaya setelah mengonsumsi jenis ikan satu ini.
Beberapa kandungan yang terdapat di dalam ikan koi memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh di antaranya sebagai berikut:
Terdapat juga banyak variasi dan sub-varietas dalam setiap jenis ikan koi, menciptakan beragam kombinasi warna dan pola yang menarik.
Apakah Ikan Koi Bisa Dimakan?
Ikan koi sebagian besar dipelihara sebagai ikan hias dan bukan untuk tujuan konsumsi manusia. Secara tradisional, ikan koi tidak dimakan sebagai bagian dari makanan manusia. Namun, ada beberapa budaya atau praktik di beberapa negara yang mungkin menganggap ikan koi sebagai bahan makanan.
Meskipun secara teori ikan koi bisa dimakan, ada beberapa alasan mengapa tidak disarankan untuk mengonsumsinya:
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ikan koi yang ditujukan sebagai ikan hias. Lebih baik menikmati keindahan ikan koi sebagai hewan peliharaan atau sebagai bagian dari kegiatan penghobiannya.
Itulah beberapa informasi dari pertanyaam apakah ikan koi bisa dimakan.
Salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari oleh masyarakat adalah ikan koi. Biasanya ikan hias akan tumbuh dalam akuarium tetapi koi juga dapat tumbuh dalam kolam yang besar.
Corak warna cantik yang dimiliki koi membuat peminat akan ikan ini semakin bertambah. Saat ini ikan koi tidak hanya dijadikan binatang peliharaan saja tetapi banyak juga yang membudidayakan ikan ini karena harganya yang fantastis.
Menurut Bahtiar Yusuf dalam buku Budidaya Ikan Koi di Kolam Digital, ikan koi masuk ke Indonesia pada tahun 1991 yang dibawa oleh Kaisar Akhihito ketika berkunjung. Ikan koi pertama diketahui merupakan persilangan antara ikan karper Indonesia dan koi Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, simak informasi selanjutnya terkait koi yang mengutip dari buku Essential Guide for Koi Fish Owner: How to Build and Maintain a Beautiful Koi Pond karya Richard Lee, buku Manfaat Memelihara Ikan Hias karya Farzan Ghazi, buku Budidaya Ikan Koi di Kolam Digital karya Ida Agus Setyani, Jurnal Sains Terapan di laman IPB University berjudul "Pembenihan Ikan Koi Cyprinus rubrofuscus di Mina Karya Koi Kabupaten Sleman" yang ditulis Muhammad Arif Mulya dkk, dan Journal of Fisheries and Marine Science SIGANUS dari laman Unsulbar berjudul "Optimalisasi Pembenihan Ikan Koi Cyprinus rubrofuscus di Mina Karya Koi, Sleman, Yogyakarta" yang ditulis Andri Iskandar dkk.
Berikut merupakan klasifikasi ilmiah yang dimiliki oleh ikan koi:
Superkelas: Gnathostomata
Apakah ikan koi legal dimakan di Jepang?
Ikan koi telah menjadi simbol penting dalam budaya Jepang. Dalam sejarah Jepang, Ikan koi dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Oleh karena itu, masyarakat di Jepang tidak boleh sembarangan konsumsi ikan koi.
Sebenarnya ikan koi legal dikonsumsi di Jepang, tapi ada peraturan dan larangan yang harus diperhatikan. Penjualan dan konsumsi ikan koi di Jepang telah diatur oleh hukum secara ketat.
Koi hanya dapat dijual dengan izin pemerintah, artinya sangat sulit menemukan ikan koi yang siap untuk dikonsumsi kecuali kamu kenal seorang pemasok atau seseorang yang terbiasa mengoleksi ikan koi.
Sekalipun sudah menemukan pemasok ikan koi, kamu tetap harus memastikan pembeliannya. Apakah ikan itu legal atau tidak.
Di Jepang juga ada bagian tertentu yang melarang penangkapan ikan koi liar karena masalah lingkungan. Beberapa jenis praktik budaya juga melarang penangkapan ikan koi untuk menghormati kepercayaan tradisional tentang konservasi alam.
Jika kamu ingin membeli makanan laut yang ditangkap dari penjual lokal di Jepang, sebaiknya memeriksa asal-usulnya terlebih dahulu, termasuk kelegalannya.
Sub Filum: Vertebrata
Perbedaan Ikan Koi dan Ikan Mas
Berhubung ikan koi adalah hasil persilangan ikan mas, alias ikan mas adalah nenek moyang ikan koi, jadi morfologi dan karakter kedua ikan ini mirip-mirip.
Berikut merupakan perbedaan dari ikan koi dan ikan mas yang serupa tapi tak sama:
Kadal gurun atau dhab. (Foto: Pixels.com/Eyal Bartov)
APAKAH kadal gurun atau kadrun bisa dimakan? Mungkin pertanyaan ini ada di benak sebagian orang. Pasalnya membayangkan saat kelaparan di tengah gurun pasir yang gersang dan hanya ada kadal di sana. Lalu bolehkah memakan dagingnya.
Kadal gurun atau Dhab banyak ditemukan di seluruh gurun pasir Mesir, Libya dan wilayah Timur Tengah lainnya. Nama ilmiahnya adalah Uromastyx aegyptia.
Bentuk dhab menyerupai biawak dengan panjang antara 38 hingga 99 cm. Kulit kadal ini berwarna coklat seperti pasir gurun dan ekornya tebal dengan banyak benjolan keras di sepanjang ekornya.
Namun apakah kadal gurun ini bisa dimakan? Jawabannya adalah bisa.
Oleh masyarakat Arab, Dhab ini kerap kali diburu. Kulitnya dijadikan sebagai kerajinan, sedangkan dagingnya dimakan sebagai alternatif protein yang dapat mereka konsumsi.
Alasan lain kenapa dhab ini diburu dan dimakan adalah kadal ini memiliki rasa yang lezat dan halal untuk dimakan. Selain itu, dhab juga dianggap sebagai hewan yang baik di Arab.
Dikutip dari situs Maktabah Al-Bakri, para ulama di Arab Saudi dari kalangan mazhab Imam Syafi'i, Imam Maliki, dan Imam Ahmad bin Hambal atau Hambali menyatakan dhab atau kadal gurun boleh dimakan. Sedangkan ulama dari mazhab Imam Abu Hanifah atau Hanafi mengatakannya makruh.
Pada musim berburu dhab, masyarakat di Arab akan berbondong-bondong ke padang pasir untuk mencari kadal gurun. Cara yang sering digunakan adalah dengan menyiram sarang dhab dengan air atau membakarnya sehingga kadal gurun keluar lalu ditangkap.
Daging dhab kabarnya akan lebih nikmat dikonsumsi saat musim semi. Saat itu, dhab memakan tumbuhan segar sehingga berpengaruh pada rasa dagingnya yang semakin lezat. Di Arab sana, daging dhab kerap kali diolah sebagai campuran pada nasi maupun dimakan menggunakan roti. Selain itu terkadang dhab juga dikonsumsi dengan cara dibakar.
Meski dikenal memiliki rasa yang sangat nikmat, dokter menghimbau untuk tidak memakan daging dhab terlalu banyak. Hal ini karena daging dhab mengandung kadar kolesterol yang tinggi dan tidak baik untuk kesehatan. Selain itu pemerintah Arab juga membatasi perburuan hewan
ini karena mulai menurunnya populasi dhab di alam.
Ikan koi dikenal sebagai ikan dengan pola sisik dan warna indah. Bahkan Ikan ini telah menjadi simbol budaya Jepang. Di beberapa negara ikan koi sah dimakan, bagaimana dengan Jepang?
Ikan koi dikategorikan sebagai ikan peliharaan yang kerap menghiasi akuarium atau kolam. Ikan koi memiliki pola sisik dan warna yang cerah dan unik. Ikan koi juga sering menjadi peliharaan karena beberapa orang percaya ikan itu membawa keberuntungan.
Ikan koi memiliki variasi yang beragam dan punya harga jual tinggi. Terlebih jika membeli ikan koi dengan ukuran yang besar dan corak khas. Pastinya koi itu akan dijual dengan harga kompetitif. Umumnya dijual dengan harga mulai dari Rp 25.000 sampai yang termahal bisa menyentuh angka miliaran rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun dikenal sebagai ikan hias, masyarakat di beberapa negara sah saja untuk memakan ikan Koi.
Namun bagaimana dengan Jepang yang telah menjadikan ikan koi sebagai simbol budaya negara tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, berikut penjelasan seperti yang dirangkum dari visitjapan.blog.com (04/12/2022).
Awal Ikan Koi Masuk ke Indonesia
Ikan koi secara resmi masuk ke Indonesia sekitar tahun 1991 yang dibawa Kaisar Akihito ketika berkunjung ke Indonesia.
Sang Kaisar saat itu memberikan puluhan ekor ikan koi kepada Presiden Soeharto sebagai cenderamata. Jenis koi yang dibawa Kaisar Akihito adalah kumpat yang merupakan persilangan antara ikan mas Indonesia dan koi Jepang.
Versi lain menyebutkan, koi sudah ada di Indonesia sejak Presiden Indonesia pertama, Bung Karno diberi hadiah pemimpin China. Bung Karno disebutkan membagikan koi tersebut kepada sejumlah peternak di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur.
Koi merupakan raja ikan hias air tawar, mempunyai ukuran tubuh cukup besar, dan warnanya yang bervariasi.
Masuk famili Cyprinidae koi memiliki ciri-ciri umum badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (compressed), mulut terletak di ujung tengah (teerminal) dan di bagian mulut terdapat dua sungutt, erkadang ini satu sungut kurang sempurna dan warna badan beragam.
Pada populasinya, ikan koi menunjukan hidup secara damai, tidak beringas, mudah berdampingan dengan ikan jenis lain bila berada dalam satu tempat. Ikan ini bersifat omnivora (pemakan segala makanan) dan mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, oleh karena itu ikan ini dapat dipelihara dihampir semua tempat di dunia.
Meskipun memiliki spesies yang sama tetapi setiap koi memiliki corak uniknya masing-masing yang mengelompokkan ikan ini ke dalam beberapa jenis. Berikut merupakan jenis ikan koi yang banyak diminati di masyarakat:
Jenis ikan ini memiliki warna dasar ikan putih yang diberi corak berwarna merah.Jenis ikan ini merupakan jenis ikan koi yang paling populer. Ikan jenis ini akan dikatakan bagus apabila corak merah pada tubuhnya tajam dan jelas serta warna putihnya bersih tanpa bercak.
Jenis koi ini memiliki lebih banyak corak warna jika dibandingkan dengan jenis ikan kohaku. Warna dasar yang dimiliki oleh ikan ini adalah warna biru yang disertai dengan corak merah, hitam, biru muda dan putih. Ikan jenis ini akan dikatakan bagus apabila warna merahnya terang dan kontras dengan warna corak lainnya.
Corak yang dimiliki oleh jenis ikan ini berbeda dengan jenis ikan lainnya karena coraknya berupa bulatan merah pada bagian kepala. Tubuh milik ikan koi tancho akan berwarna putih bersih.
Pembeda ikan koi ini terdapat pada bentuk tubuhnya. Ikan koi kumpay memiliki empat sirip yang menjulur panjang pada tubuhnya. Bentuk siripnya menjadi penyebab ikan koi ini juga dijuluki dengan sebutan koi slayer. Ikan koi jenis ini juga cocok untuk dirawat dalam akuarium.
Ikan jenis ini memiliki pola jaring dan warna yang sempurna pada sisiknya yang membuatnya nampak seperti daun mengambang di atas air. Pola warna yang dimiliki oleh ikan ini merupakan coklat atau tembaga dan abu-abu perak.
Ikan showa disusun oleh tiga warna yaitu hitam, putih dan merah. Warna hitam pada ikan ini lebih pekat dan dominan berada di bagian kepala serta menyebar sampai ke arah mulut atau sebelah hidung. Ikan showa akan dikatakan bagus apabila komposisi warna pada ikan ini seimbang.
Perpaduan corak warna yang dimiliki oleh ikan koi jenis ini adalah warna biru dan merah. Punggung ikan koi asagi memiliki susunan sisik yang mirip jala atau mata jaring dan berwarna biru.
Spesies:Cyprinus carpioCyprinus rubrofuscus
Ikan koi berasal dari ikan mas atau carper (Cyprinus carpio) yang merupakan ikan nasional Jepang (kokugyo). Nenek moyang koi adalah ikan mas yang berasal dari Asia Timur terutama Jepang.
Koi masuk ke Jepang sekitar tahun 1804-1830 di desa Pegunungan Niigata. Saat itu ikan koi ini diproduksi peternak yang membudidayakan ikan mas hitam sebagai sumber makanan untuk bertahan hidup.
Suatu hari ada ikan mas yang menghasilkan anakan ikan mas berwarna cerah yang menonjol dari ikan-ikan lainnya. Lama-lama, ikan mas berwarna cerah itu dianggap sebagai karya seni yang indah.
Di buku Nihon Shoki, buku sejarah tertua di Jepang, dijelaskan bahwa tahun 720 M, Kaisar Keiko sangat menyukai ikan koi berwarna hitam dan merah.
Dari mana ikan koi berwarna merah berasal? Ternyata ikan mas berwarna merah yang jadi cikal bakal ikan koi ini berasal dari mutasi alami ikan mas. Keturunan ikan koi warna merah dan kuning berasal dari Desa Yamakoshi dan Kota Ojiya.
Pola mutasi alami ini kemudian diperhatikan peternak dan mulai menyilangkan dan mengembangbiakkannya secara selektif yang kemudian menjadi ikan koi. Awalnya orang-orang belum ngeh tentang motif unik ikan koi sampai dipamerkan di Tokyo, Jepang pada tahun 1900-an. Dari itulah akhirnya banyak penggemar ikan koi yang bersemangat untuk bergabung dengan klub ikan koi untuk berbagi pengetahuan tentang ikan koi, penyilangan dan pembudidayaannya yang akhirnya diwariskan dari generasi ke generasi.